Selasa, 28 Februari 2012

8 makanan yang bisa bikin HAPPY :D


Pasti diantara kalian pernah atau sering dehh ngalamin yang namanya badmood. Daripada terus-terusan badmood dan berakhir galau berkepanjangan mending cari tahu tentang makanan apa aja sihh yang bisa bikin kita seneng. So, check this one out guys..

1. Oatmeal

Termasuk jenis olahan dari gandum yang bisa menambah energi secara fisik, baik untuk tubuh dan otak, tidak cepat lelah, serta meningkatkan konsentrasi.







2. Coklat
Coklat dapat membantu agar pikiran tetap fokus, dapat meningkatkan daya ingat, berkhasiat untuk menurunkan risiko kardiovaskular, serta dapat dimanfaatkan sebagai stimulan ringan.








3. Bit
Membantu meningkatkan kembali stamina sebesar 16% dan memberitkan dorongan energi secara tepat.






4. Minyak Ikan
Minyak ikan sangat baik untuk otak serta mampu menjauhkan diri dari rasa depresi dan pikiran-pikiran yang negatif.






5. Pisang
Pisang dapat membantu kita dalam mengatur suasana hati. Selain itu pisang juga dapat mengurangi risiko stroke.







6. Susu dan Yoghurt
Kedua jenis minuman sehat ini dapat membantu kita agar bisa memiliki waktu tidur yang lebih berkualitas.








7. Gandum
Gandum dapat membantu bagi kita yang sering mengalami insomnia (sulit tidur).









8. Flax Seed
Dapat mengurangi rasa cemas, depresi dan stress. Selain itu, flax seed pun bisa membantu para penderita insomnia untuk mengatasi penyakit tersebut.

Sabtu, 11 Februari 2012

Aku Hanya Ingin Terbang Bebas

Hanya terdiam dan terpaku di tengah taman
Entah apa yang terbersit di pikiran
Aku hanya bisa membisu
Yang kulihat hanyalah kekosongan dan kekecewaan
Aku hanya ingin terbang bebas
Bukan dengan rantai baja tembus pandang yang mengekang

Terbaring, tergeletak, nyaris terbujur kaku
Nafas seakan tercekik dan melemah
Aku terikat, terkekang oleh rantai baja tembus pandang
Aku hanya ingin terbang bebas
Bebas!
Namun apa daya, tak kuasa aku melawan serangan yang juga datang bertubi-tubi
Baiklah, aku pasrah
Aku tak bisa bergerak
Hilang

Matahari dengan berani menampakkan diri di langit polos tak bernoda
Menyilaukan mata setiap insan
Aku, terikat dengan rantai baja tembus pandang
Hanya bisa menggeliat tak berdaya
Aku hanya ingin bulan dan bintang
Aku amat mencintaimu wahai langit hitam kelam
Ahh, mengapa pagi itu harus datang?
Aku hanya ingin terbang bebas
Hilang

Malam kelam yang jahat kembali menghampiri
Entah mengapa malam kali ini berlaku tidak adil padaku
Aku, terikat rantai baja tembus pandang, meracau dengan polosnya
Tersentak saat bulir air tengah mengalir di pipiku
Tersadar...
Aku siapa, aku dimana, dan apa yang telah aku katakan?!
Ohh bintang, tolong musnahkan aku!
Aku, terikat rantai baja tembus pandang
Hanya bisa terpaku, menyesal
Hilang

Aku hanya ingin menelan serpihan kaca
Biarkan mereka merobek dinding tenggorokanku
Aku hanya ingin terbang bebas
Tak terikat rantai baja tembus pandang
Layaknya boneka marionette yang dimainkan dan digerakkan seenak hati oleh para manusia
Aku muak!
Kuberikan dua pilihan
Kau yang mati atau bebaskan aku dan kau tetap hidup namun terasing
Hilang

Aku, terbelenggu rantai baja tembus pandang
Aku hanya ingin terbang bebas
Apakah aku akan berakhir bahagia atau tragis?
Terlalu tanda tanya bagiku
Aku sudah muak dengan rantai baja tembus pandang!
Biarkan aku bebas, terbang melayang sesuka hati di lautan kehidupan nyata yang liberal
Layaknya komunis yang mengekang terus menerus
Ya itu kamu, rantai baja tembus pandang!
Segera enyah dariku!
Aku hanya ingin terbang bebas
Hilang

Ini hidupku, ini jalanku
Biarlah semua mengalir apa adanya
Aku memang terikat rantai baja tembus pandang
Aku hanya ingin bebas dari jeratan penuh dendam
Aku sadar...
Aku, Marionette Minezko
Hanya bisa pasrah dalam balutan rantai baja tembus pandang
Aku, Marionette Minezko
Terlihat bebas melakukan apapun namun terkekang
Terbelenggu dalam jeratan rantai baja tembus pandang
Penuh dengan dendam dan duka
Aku hanya ingin terbang bebas
Hilang

Ahh, mengapa hidupku penuh dengan belenggu?
Aku benci semua ini!
Aku ingin bebas!
Sudah cukup muak aku hidup
Muak dengan kehidupan monoton dan terikat rantai baja tembus pandang!

Aku mengharapkan kehidupan dinamis, namun tak kudapatkan
Aku marah!
Aku kecewa!
Akulah kobaran api raksasa yang mulai membakar semua yang menghalangiku
Aku ingin bebas!

Aku bukan anjing yang selalu diikat dengan rantai
Aku bukan kecoak yang selalu ingin dibasmi oleh manusia-manusia berdarah dingin tak berotak
Aku bukan ayam yang dikekang dalam kandang setengah lingkaran yang sangat menyiksa
Aku bukan sampah yang bisa dengan sesuka hati dibuang dan dibakar

Aku, Marionette Minezko
Aku punya prinsip hidup
Aku ingin bebas dari jeratan rantai baja tembus pandang
Aku ingin menjalani hari-hariku dengan dinamis
Aku hanya ingin terbang bebas

Rabu, 08 Februari 2012

Angan dan Realita

Dirimu penuh dengan gaya tarik magis yang sanggup membuatku terhisap ke dalam kungkungan lubang hitam jagad raya
Emosi yang bergejolak membuat bintang-bintang menjadi redup, tak sanggup menahan deraan amarah sang malam
Hidup, hidup, hidup
Keluarlah dari jebakan maut!
Sambut dunia yang membawa kita terombang-ambing dalam ombak realita kehidupan.
Lepaskan jeratan masa lalu dan hempaskan ke dalam pusaran air dan biarlah berlalu.
Hanyut...
Entah kemana
Lihat ke depan dan sambut hari barumu!


-eL-
Yogyakarta
9 Desember 2011
21:21

Aku, Marionette Minezko

Aku, Marionette Minezko. Seorang gadis berkulit putih pucat yang seringkali dianggap aneh oleh orang-orang di sekitarku. Mereka menyebutku "Si Ungu Pencabut Nyawa" atau "Ungu Terkutuk" karena rambutku yang berwarna ungu kemerahan dan perkataanku yang menurut mereka menyiratkan sumpah serapah kematian. Aku tidak mengutuki mereka! Aku hanya mengatakan hal yang sejujurnya. Hal yang akan terjadi pada mereka dalam waktu dekat. Aku hanya ingin jujur mengungkapkan lingkaran hidup yang ada diatas mereka ketika lingkaran itu mulai meredup. Percuma saja aku menjelaskan, mereka sudah lebih dahulu melecehkan, mencibir, dan menghujatku. Aaah, ya sudahlah. Terserah apa kata mereka. Setidaknya aku sudah berusaha untuk memperingatkan.

Bahkan orang yang sudah mati pun tidak sadar bahwa dirinya telah mati... - Marionette Minezko

Aku, Marionette Minezko. Gadis dengan gaun hitam a la Victoria yang berkibar saat tertiup angin. Selalu mengenakan tudung kepala berenda serta ankle boots yang serba hitam, lengkap dengan payung hitam berenda. Aku, menyiratkan kedukaan. Ya, duka. Duka yang sangat mendalam. Sebuah cerita hidup yang panjang yang amat sangat menyayat hati jika aku ceritakan. Aku kehilangan semua yang aku sayangi dalam sebuah kecelakaan tragis. Hanya sekejap saja! Aku kehilangan mereka! Hanya aku yang hidup, seorang diri, dalam kecelakaan tragis itu. Aku duduk terpaku dan meratap diantara mayat-mayat berlumuran darah. Mayat-mayat yang penuh cacat. Organ-organ dalam yang keluar dari tempat yang seharusnya. Aku, disana, hanya duduk terpaku, meratap, berlumuran darah. Tak habis-habisnya rasa dukaku. Merambat, merasuk, hingga saat ini. Aku, berjuang sendiri dalam dukaku. Berjalan tanpa arah tujuan dengan tatapan kosong.

Aku, Marionette Minezko. Gadis berkaus kaki putih panjang selutut. Putih, ada secercah harapan untukku agar tetap menjalani hidupku. Aku berjalan dan terus berjalan menapaki liku-liku kehidupanku. Aku hanya berharap akan datangnya hidup yang bahagia kelak. Berkumpul kembali bersama keluargaku. Mungkin di alam lain. Aku terus berharap dan berusaha mengejar cahaya itu. Cahaya abadi.

Aku, Marionette Minezko. Gadis yang berjalan dengan langkah ragu-ragu. Aku tak tahu kemana tujuanku. Aku hanya bisa berjalan dengan kekosongan. Ya, hidupku kosong. Kosong, hampa, dan aku kecewa. Kecewa dengan semua orang. Kecewa dengan hidupku. Kecewa dengan keadaanku. Kecewa dengan diriku sendiri! Untuk apa aku tetap ada di dunia ini jika aku hanya merasakan kekecewaan, duka, kekosongan, dan tanpa arah? Lebih baik aku mati. Mati. Ya, mati lebih baik daripada aku terus menerus menanggung beban tanpa merasakan keringanan. Aku, penuh dengan dendam membara. Hanya menginginkan hidup abadi. Aku tak mengerti dan tidak ingin mengerti tentang hidupku dan sejarahku. Aku pun hanya bisa menatap kosong. Menatap dan meratap. Di depanku ada sebuah nisan. Entah apa yang terpahat dalam nisan tersebut. Aku hanya diam. Merasakan udara dingin yang menusuk tulang. Dan hilang...

Aku, Marionette Minezko. Hanya bisa terpaku di pojok ruangan. Memandang dengan tatapan kosong. Terasing dari indahnya dunia seorang gadis seumuranku. Perlahan aku menutup mataku yang sayu. Mengatupkan bibirku yang mungil dan pucat. Nafasku melemah. Sedikit demi sedikit tubuhku melemas, tak kuat lagi menahan beban tubuhku. Jatuh tergeletak di pojok ruangan. Aku melihat cahaya harapanku, yang telah lama aku nanti. Aku, terbujur kaku siang itu. Aku, Marionette Minezko, kini abadi.